Kamis, 11 April 2013

Waaahhh Keripik Durian...



Keripik adalah irisan buah atau umbi yang digoreng sampai kering dan garing. Keripik mempunyai kadar air rendah sehingga dapat disimpan lama.
Menarik sekali bukan. Keripik yang selalu terbayang di benak kebanyakan orang pasti yang berkaitan dengan keripik kentang, keripik pisang dan  keripik singkong. Pernahkah anda terpikir akan membuat sesuatu yang enak dan bergizi dari sesuatu yang belum pernah ada, yang apabila kita pikir sangat imposible untuk dibuat. Saya sendiri tidak pernah terpikir hal seperti itu sebelumnya, dan semenjak dosen saya bercerita mengenai pengalamannya yang sehabis pulang dari Thailand yaitu membawa keripik durian. Dari situ imajinasi liar saya semakin berkembang, memacu adrenalin saya untuk berpikir akan sesuatu hal-hal yang belum pernah terpikirkan oleh manusia lain (dan saat ini saya masih memikirkan, tidak tau kapan mulai bertindak).
Banyak dosen-dosen yang mengajar di Jurusan Pendidikan Geografi UPI yang mengajak, merangsang kami mahasiswanya agar semakin kreatif dan berwiraswasta apalagi di jaman seperti ini yang keahlian da kreatifitas merupakan tuntutan yang sangat tinggi untuk melanjutkan hidup. Dari hasil kreatifitas kita, kita dapat sukses dengan menjadikannya sesuatu yang bernilai ekonomis.
Dari situ saya sendiri langsung searching mengenai keripik durian mulanya kemudian lanjut dengan mencari keripik-keripik yang aneh, yang jarang di dengar oleh masyarakat luas. Ternyata ada banyak macam. Keripik durian, keripik biji durian, keripik bayam, keripik pepaya, keripik tempe, keripik nangka, keripik nanas, keripik rambutan, keripik jengkol, keripik kulit kakap, keripik paru, keripik usus, keripik ceker ayam, keripik belut, keripik apel, dll. yang pastinya masih banyak lagi yang telah dijual di pasaran hasil dari para manusia yang kreatif dan mempunyai rasa penasaran yang tinggi sehingga banyak melakukan percobaan.
Ayo teman-teman yang mulai tertarik dengan bisnis seperti itu. Mari kita kembangkan kuliner nusantara.
 

0 komentar:

Posting Komentar