Jumat, 03 Agustus 2012

HIKING TAIZE

Cerita seputar HIKING TAIZE..
Sabtu merupakan hari yang sangat pas untuk menikmati indahnya alam. Maka, Taize pun mengadakan hiking pada hari Sabtu, 2 Juni 2012. Setelah diadakannya rapat dengan anak-anak Taize, maka ketua kita Sudarso memutuskan tujuan hiking kita kali ini adlah Curug Tilu.... yaaaayyy
                Jam7 kita berangkat hiking setelah sarapan dulu di depan Indomaret ledeng. Dengan berjumlah 9 orang, yang terdiri dari Nofi, Melani, Ighnatia, Lusiana, Darso,  Blasius, Wawan, Sugi, dan Samuel. Maka, dengan ini dimulailah perjalanan kita...
                Langkah pertama kita mulai dengan menaiki angkot Ledeng-Parongpong, dan kita turun di Desa Sukawana setelah melewati Kampung Gajah. Kemudian kita mulai berjalan kaki menyusuri lahan-lahan pertanian dengan bau pupuk kandangnya. Hahaha. Sepanjang perjalanan yang kita tempuh adalh saat-saat yang sangat menyenangkan karena melihat indahnya pemandangan di sekitar kita. Rute menuju Curug yang kita jalani itu melewati perkebunan teh, lahan pinus, dan jalanan berbatu dan licin.
                Ternyata untuk menuju Curug nya kita harus membayar tiket masuk Rp 2.000,-/orang. Padahal menurut teman kita yang sudah pernah kesana sebelumnya tidak ada pembayaran tiket masuk. Haha. Itu jaman dulu kali neng. :D
                Kita juga menyempatkan diri untuk melihat pabrik teh di Desa Sukawana. Ternyata proses untuk membuat bubuk teh itu sangaaat panjang dengan bentuk mesin yang berbeda-beda tiap pengolahannya. Prosesnya mulai dari pembersihan daun teh, kemudian daun teh yang kasar dmasukkan ke mesin yang dapat memotong batangnya dan tulang daun, disortir kemudian di teruskan ke mesin untuk lebih menghaluskan lagi, lebih menghaluskan lagi dan akhirnya jadi kumpulan bubuk teh yang siap dikemas. Walaupun cuma melihat sepintas prosesnya tapi kita dapt menyimpulkan bahwa untuk membuat sekantong bubuk teh itu tidaklah mudah dimulai dari pengambilannya dari kebun.
                Sesudah puas melihat-lihat pabriknya dan proses pengolahannya, kita melanjutkan perjalanan dan diperjalanan kita disapa oleh anak-anak TK yang sedang mengumpulkan sampah-sampah di sekitar daerah tersebut yang tidak jauh dari sekolahnya. Mereka didampingi oleh guru-gurunya. Waduh, kalau lihat itu jadi malu sendiri kalau ingat kita itu masih sering buang sampah sembarangan. Pembaca, semoga setelah membaca ini jadi lebih sadar ya buang sampah pada tempatnya, malu tuh sama anak TK.
                Setelah melewati pabrik, sekolah, dan rumah-rumah warga, kita disambut oleh hamparan kebun teh yang sangat indah dan sangat sayang apabila tidak didokumentasikan. Hahaha.mumpung semua anak-anak rada narsis. Maka, dijepretlah berbagai macam pose-pose kita di tengah-tengah hamparan kebun teh J. Kemudian kita melewati lahan pinus dan menuruni lereng dan berjalan menanjak. Ternyata kita sudah sampai kawan-kawan di Curug Tilu nya.
                Waaahhh, rasa letih setelah hiking tadi rupanya langsung hilang setelah merendamkan kaki di air curugnya yang sangaat dingin. Lebih nikmat lagi setelah menceburkan diri. Rasa dingin langsung menggerogoti seluruh badan, tapi tak apa karena ini yang kita cari J. Enaknya, setelah main air makan yaa. Langsung deh anak-anak pada makan dengan bekal yang telah dipersiapkan dari kosan dan kombinasi kopi susu yang hangat apalagi menikmati makannya di pinggir curug sangatlah maknyoos. Silahkan dicoba kalau tidak percaya J.
                Puas bermain dan tertawa ria, kita bergegas pulang karena ada aktifitas-akitifitas lain menunggu setelah ini. Rute pulang dari curug tidak sama dengan rute perginya. Pada perjalanan pulang kita hanya menyusuri aliran air curug tersebut dan mulai memasuki kawasan CIC (Ciwangun Indah Camp) yang ternyata apabila kita ingin keluar dari kawasan itu bayar Rp 6.000,-/orang. Maka, dengan segala pertimbangan salah satunya untuk menghemat biaya, pak ketu memimpin barisan untuk mengambil rute lain yang jauh lebih panjang daripada melewati jalur tersebut yang dipungut biaya. Dan, dengan wajah pasrah anak-anak pun mengikut saja langkah sang pemandu.









                Akhirnya, tiba di jalan raya kita pun menaiki angkot dan sampai juga di ledeng. Di ledeng kita berpisah satu sama lain, menuju kosan masing-masing. Hiking kita bukan sampai disina saja pastinya, banyak rencana-rencana yang telah dipersiapkan ke depannya. Ingin bergabung dengan anak-anak muda taize yang cakep-cakep sekalian berdoa meditatif? Haha, datang saja ke ruang Christa gereja Laurentius setiap hari Senin minggu ke I dan III.

0 komentar:

Posting Komentar